Membahas penjualan produk fisik alasannya rata-rata penjualan grosiran ada di produk fisik atau produk yang dikemas dengan fisik (kaset CD sotware). Tidak ada penjualan grosiran untuk produk-produk yang berlabel “digital” atau bisa disebut produk sistem download. Maka untuk selanjutnya, bila membahas penjualan produk skala grosiran, maksudnya ialah penjualan produk fisik atau produk yang dikelas dengan fisik.
Namun bisa juga sih, penjualan produk digital atau produk unduh secara grosir asalkan terdiri dari banyak sekali tema dan jenis produk menyerupai ebook, vidio, dan sebagainya. Misalkan anda berniat membuka usaha yang memproduksi banyak sekali macam tema ebook berlabel PLR. Ketika produk sudah jadi, anda bisa menjual secara paketan produk PLR tersebut. Nah, penjualan menyerupai itu bisa dikatakan sebagai penjualan skala grosir alasannya terdiri dari banyak produk. Namun cara produksi label PLR menyerupai ini jarang terjadi (tidak ada) di Indonesia.
Di sini hanya akan membahas penjualan produk fisik kelas grosiran saja.
Apa pentingnya saya membahas memulai usaha yang akan menarget penjualan skala grosir? Penting, sekedar update artikel. Hal ini pun berangkat dari calon klien yang meminta dibuatkan artikel “handuk”. Lah, saya pikir, mana bisa membahas banyak seputar handuk? Apa istimewanya handuk? Kalau membahas duduk perkara pakaian secara umum, bisa dibahas. Tetapi spesifik membahas handuk membuat saya menolak pemesanannya. Namun sebagai solusi, saya menunjukkan membahas “peluang reseller handuk”, hal ini alasannya si calon klien membuka penjualan handuk secara grosir”.
Dari kasus calon klien yang mau memesan artikel untuk tema handuk, saya akan membahas cara memulai usaha kelas grosiran yang dilakukan secara online. Barangkali pembahasan yang saya tulis bermanfaat untuk mereka yang mau membuka usaha grosiran dengan mengandalkan media marketing blog, secara khusus menggunakan artikel marketing.
Bagaimana Memulai Usaha Penjualan Grosiran Secara Online?
Tentunya memiliki modal besar ialah hal yang paling mutlak dibutuhkan. Bagaimana mau belanja eksklusif di pabrik bila tidak memiliki modal besar? Tentunya jika masih bisa dilakukan secara kredit, itu hal yang menguntungkan untuk anda, jika memang ada.Masalah modal usaha sekali lagi bukan melulu modal pribadi, melainkan modal darimana saja asalkan bisa untuk menjalankan usaha. Pembahasan modal jangan dijadikan pembahasan seputar kantong pribadi.
Bagaimana dengan pemilihan produsen produk? Hal ini sangat penting. Besar-kecilnya modal yang dikeluarkan bahwasanya bergantung juga dengan produsen yang dipilih. Namun bila menyangkut penjualan secara online, pastinya harus memilih produsen yang menciptakan produk yang berkualitas dan diterima pasar. Semua produk bisa dijual secara online tetapi tidak semua bisa mendapat respon yang bagus. Di sini, anda harus dituntut mengikuti aturan yang sudah mengakar yang sudah dilakukan para pelaku usaha online. Hal terbaik ialah meriset di Google Keyword mengenai pasar produk kelas pelaku usaha dengan kata kunci “Grosir+Nama Produk”.
Apakah boleh menjual grosir handuk? Terserah. Tetapi terpenting ialah tingkat konversinya bagaimana. Produk handuk bisa terjual untuk pelaku usaha yang membutuhkan handuk. Tetapi tingkat konversi jauh lebih penting untuk diperhatikan alasannya ada banyak faktor yang mengharuskan harus cepat terjual.
Namun setelah diamati situs handuk milik si calon klien, penampilan penawaran produk kurang menarik bahkan cenderung membosankan walaupun untuk kelas konsumen pelaku usaha. Mengapa? Apa istimewanya handuk dipakai model sebagai sampel? Apa istimewanya handuk selain untuk kebutuhan mengeringkan air dari tubuh? Apa untungnya? Hal ini akan mempersulit konversi bila dijual secara online. Begitu juga untuk produk selain handuk yang memiliki kriteria yang sama, akan mempersulit konversi juga.
Kecuali situs penjualan yang dibangun terdiri dari banyak sekali macam produk yang juga dijual grosiran, gres memiliki nilai daya tarik yang akan berpotensi meningkatkan konversi. Hal ini alasannya bisa memudahkan para pelaku usaha untuk berbelanja banyak sekali variasi produk.
Langkah berikutnya ialah seputar pengalaman usaha. Bila belum pernah membuka usaha yang berhasil menghasilkan keuntungan, lebih baik urungkan penjualan grosiran mengingat ada tantangan yang besar.
Siapa Yang Menjadi Target Market Untuk Usaha Grosiran?
Tidak ada yang lain melainkan konsumen yang memang mau membuka usaha kelas reseller alias eceran. Di samping harus pelaku usaha yang sebagai konsumen, juga satu konsumen saja bisa menghasilkan penjualan yang besar. Jangan asing jika ada pelaku usaha toko online yang menerima miliaran dalam waktu 5 bulan atau bahkan lebih cepat. Hal ini alasannya target penjualan hanya untuk konsumen yang sebagai pelaku usaha.Apakah boleh membuka kesempatan untuk konsumen yang ingin menggunakan produk? Ketika belanja grosir sudah bisa dilakukan, kenapa mengabaikan penjualan secara eceran? Bukankah membangun brand untuk penjualan partai besar membutuhkan kerja yang lebih berat? Pelaku usaha tidak segitu gampang belanja produk, pasti memikirkan ongkos kirim, kualitas produk, kepercayaan, keuntungan, tingkat konversi dan sebagainya. Belum lagi menghadapi pesaing yang akan mempersulit langkah. Sehingga membuka penjualan skala eceran masih diharapkan diawal-awal pembangunan usaha.
Hal ini pun dilakukan mentor online shop saya, #Gm Susanto (walaupun hingga sekarang saya belum menerapkan ilmunya. Barangkali anda). Ia menyarankan untuk mengapatkan penjualan besar, keuntungan besar, laku dalam waktu cepat, bisa membuka sistem grosir. Ya, ia sendiri sudah menuai sukses menghasilkan miliaran dalam waktu singkat alasannya menerapkan sistem grosiran dalam usaha online shop miliknya. Namun, di samping itu, ia juga membuka penjualan kelas eceran. Seperti yang sudah saya katakan, dikala sudah berhasil belanja skala besar eksklusif dari pabrik, maka sangat diuntungkan sekali bila penjualan online pun dilakukan secara eceren walaupun sulit untuk cepat habis.
Memulai Usaha Grosiran Diawali Dengan Bangun Media Marketing Online Yang Tepat
Catat baik-baik. Usaha grosiran ialah untuk konsumen yang sebagai pelaku usaha kelas eceran atau reseller. Walaupun bisa untuk menarget konsumen murni, tetapi tetap mengharuskan memiliki konsentrasi pada konsumen pelaku usaha. Hal ini untuk membangun blog yang hanya berfokus pada kelas pengusaha.Contoh kasus usaha grosir handuk. Produk handuk sebagai sampel untuk produk sejenis menyerupai grosir sepatu, baju tertentu, elektronik tertentu, celana tertentu, kerudung dan sebagainya. Ketika anda hanya berfokus menjual produk handuk, untuk siapa media marketingnya? Sudah tertebak, bahwa media marketing untuk penjualan handuk ialah untuk pelaku usaha reseller handuk. Ketika hanya untuk pelaku usaha, yang butuhkan untuk mereka ialah taktik penjualan. Bisa seputar “tip usaha reseller handuk” dan bisa disertai isu produk handuk handuk sendiri.
Bahkan untuk produk-produk elektronik, penting sekali membahas seputar isu produk mengingat setiap pembeli pasti akan menanyakan seputar produk pada si penjual. Ketika si penjual miskin isu dari si suplier maka akan kesulitan menjelaskan seputar produk secara detail, penjelasan yang memuaskan konsumen. Kaprikornus tidak hanya tips menjalankan usaha sebagai reseller tetapi isu produk itu sendiri.
Hal penting membahas seputar usaha handuk untuk kelas reseller ialah dikala kesulitan membahas handuk atau produk sejenisnya maka bisa dialihkan dengan pembahasan seputar “tips usaha”. Bila tidak menyerupai ini, langkah terbaik ialah keluarkan modal iklan dan biarkan media iklan menjalankan perintah anda. Sayangnya, anda hanya menginginkan menggunakan media marketing menyerupai blog atau vlog untuk penjualan handuk. Maka mau tidak mau anda harus banting setir membahas seputar tips usaha sebagai artikel atau vidio marketing.
Jasa membuat blog untuk pemula, klik disini
Bangun Jaringan Marketing Online
Pembahasan ini menarik sekali untuk para pelaku usaha yang membuka sistem grosiran dalam penjualannya. Saya teringat situs klien saya yang pernah mengandalkan jasa backlink milik saya. Situs tersebut menjual “Penyubur Kandungan”. Setelah saya lihat, ternyata banyak sekali reseller yang menjual produk tersebut. Rupanya produk penyubur kandungan sudah dianggap best seller. Anda paham maksusd saya? Inilah yang disebut jaringan marketing online. Bila anda sudah berhasil membangun jaringan marketing untuk usaha grosiran anda, hal yang tidak mustahil ialah anda membutuhkan penanganan serius mengenai pelayanan dan suplai produk.Membangun jaringan marketing online bisa ditempuh sebagai berikut:
- Sistem Affiliate marketing
- Sistem Dropship
- Reseller
Ketika-tiganya pada dasarnya sama yaitu membantu penjualan produk anda yang bisa jadi jauh lebih baik dari penjualan anda. Namun dalam segi status, bisa jadi berbeda. Affiliate marketing murni memasarkan produk dari si suplier tanpa mengharuskan belanja. Namun untuk reseller dan dropship, dianggap sama yakni sebagai penjual saja walaupun tata cara belanja produk sedikit berbeda. Namun, saya anggap antara affiliate marketing, dropship dan reseller ialah sebuah jaringan marketing online.
Secara khusus pembahasan sistem affiliate marketing, saya sudah menjelaskan seputar cara membangunnya dengan teknik sederhana. Bisa membaca di sini
***
Sepertinya tips memulai usaha penjualan grosiran secara online dianggap cukup. Hal ini alasannya pembahasan di atas hanya sebagai langkah awal memulai saja. Tentunya, ada banyak langkah-langkah lanjutan atau langkah pengembangan yang bisa anda pikirkan sendiri menyerupai bagaimana membangun situs, sistem transaksi, pengiriman produk, dan sebagainya.
Posting Komentar